Monday, September 11, 2017

Radityan.

Aku tak lagi mendengarmu di sini.
Aku tak lagi mendengar detak jantungmu,
Tak lagi mendengar deru napasmu.
Tubuhmu telah membisu.

Aku mencoba mereka ulang kisahmu.
Ketika kamu melukis sebuah cerita,
Ketika kamu berlari menuju senja,
Ketika anggota tubuhmu bergerak bebas dan bahagia.

Ini lebih baik.
Aku lelah,
Melihat tubuhmu diwarnai memar,
Melihat tubuhmu remuk tanpa disengaja.

Radityan,
Pria penuh ambisi,
Tak pernah lelah untuk tertawa,
Penuh cinta dan dicintai.

Terlalu baik,
Terlalu sabar,
Radityan tak ingin mengejar,
Namun waktu tidak berpihak padanya.

Aku akan membingkai mimpimu.
Aku akan simpan deritamu.
Aku akan menutup rapat ingatanmu.
Karena kamu hidup, untuk kembali.

Radityan,
Teruslah berlari hingga aku tak bisa mengejarmu.
Ikhlasku adalah rasa sayang yang akan selalu menemani.
Dan doa kami, selalu menyertai.

Selamat tidur, Radityan.

No comments:

Post a Comment