Tuesday, May 23, 2017

Gardana.

Aku pikir,
Kamu berjiwa pengawal.
Sesuai namamu,
Gardana.

Aku pikir,
Kamu akan membentur tanah lebih dulu daripada aku.
Dan aku pikir,
Kamu akan hidup dengan bayanganku.

Kamu pergi,
Tanpa pamit.
Memang, itu hakmu untuk memilih.
Tapi, siapakah aku?

Kamu yang lebih dulu menyerah.
Meninggalkanku yang berdiri tanpa jiwa,
Yang melihat tanpa mata,
Digempur dusta, dibalut duka.

Kamu muak?
Kamu lelah? Aku juga.
Kamu mau berhenti?
Silakan, tidak ada yang melarang.

Tapi ingat, Gardana.
Ini cerita yang kita buat.
Ini adalah sumpah yang kita bunuh bersama.
Jangan abaikan itu.

Resahmu adalah milikmu, Gardana.
Pandang aku dengan haru,
Siapa aku?
Dan siapa dirimu.