Friday, February 19, 2016

Memory of a Lightwave.

Aku hidup,
Untuk pertama kalinya dalam satu tahun delapan bulan ini.
Aku bernafas,
Namun, kedua mataku berdarah.

Aku tidak bernyanyi untukmu.
Aku bernyanyi untuk diriku.
Aku sedang memanjakan diriku.
Aku sedang melukai isi pikiranku.

Aku tidak peduli.
Aku tidak percaya dengan janji.
Aku tidak percaya dengan rasa.
Aku hanya percaya pada logika.

Dalam waktu satu detik,
Duniaku hancur,
Hatiku terbakar,
Dan air mata tak berhenti bergerak di mataku.

Aku berjuang,
Aku berkorban,
Aku membagi separuh jiwaku,
Untuk kamu.

Aku luangkan waktu,
Aku berlari di sisimu,
Aku mengkhianati prinsipku,
Untuk orang seperti kamu.

Mungkin,
Aku berhak disakiti.
Aku berhak disudahi.
Dan mungkin, aku tidak berhak mencintai orang seperti kamu.

Untuk apa ada hujan,
Kalau kamu tidak mau berjalan melewatinya?
Untuk apa ada nyanyian,
Kalau tidak ada pesan di dalamnya?

Untuk apa,
Aku mencintai seseorang,
Kalau pada akhirnya,
Dia lebih memilih untuk hidup sendiri?