Thursday, October 5, 2017

Danur.

Maukah kamu berdosa,
Untuk kami yang tak lagi disegani?
Maukah kamu memimpin,
Barisan manusia yang sedang patah hati?

Danur memandang nanar,
Tangannya menggenggam nirwana,
Melantunkan lagu rindu,
Membalut semesta dengan doa.

Ini adalah bahasaku,
Ringan, tapi bermakna.
Merangkul mereka yang penuh noda,
Merengkuh, merayu.

Ajak aku pergi,
Yang sedang bermain hati,
Aku yang tak bertulang,
Aku yang bermuram durja.

Ini napasku,
Menari dalam angan,
Menuai kontroversi,
Melahirkan kesunyian.

Danur melihatku,
Menggeleng pelan,
Berjalan pergi,
Mencari suara yang memanggilnya untuk kembali.

No comments:

Post a Comment